SUARATERKINI, Tanjungpandan – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah merupakan momentum untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri bagi setiap muslim agar menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ramansyah.
“Bagaimana kita mengevaluasi diri, melihat sejauh mana apa yang telah kita lakukan, dan apa ke depannya yang harus kita lakukan,” kata Ramansyah di Tanjung Pandan, Rabu (11/8).
Menurut Ramansyah, peringatan 1 Muharam merupakan momentum yang berharga dalam sejarah perjuangan umat islam terutama mengenai titik tolak pergerakan umat islam yang dimulai dari tahun baru islam pada waktu itu.
Dikatakan dia, maka dengan demikian peringatan 1 Muharram 1443 Hijriah dapat dimaknai dalam dua dimensi baik secara personal dan sosial.
Secara personal, lanjutnya, 1 Muharram dimaknai dengan melakukan muhasabah atau evaluasi diri, mujahadah atau berjuang bersungguh-sungguh dan muqarabah atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Terkait momentum tahun baru Islam di masa pandemi, menurutnya sebagai muslim, harus mengevaluasi penerapan protokol kesehatan yang selama ini diterapkan.
“Terutama dalam dua tahun terakhir ini bangsa Indonesia dilanda oleh pandemi COVID-19 maka kita harus mengevaluasi apa yang salah, apakah protokol kesehatan belum optimal dijalankan selama ini,” katanya.
Sedangkan dalam dimensi sosial, dirinya mengajak umat islam untuk terus berusaha, berjuang, dan saling tolong menolong agar pandemi COVID-19 segera berakhir.
“Usaha dan ikhtiar yang kita lakukan harus lebih dioptimalkan dan ditingkatkan lagi, namun jangan lupa berdoa karena usaha tanpa diiringi doa tidak akan sempurna,” ujar Ramansyah. (wil)