SUARATERKINI, Tanjungpandan – Pemprov Babel dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Belitung, bekerja sama dengan Bank BNI 46 cabang Kab. Belitung segera merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro bagi peternak sapi di Kab. Belitung.
Gubernur Kep. Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan bantuan program KUR kerjasama pemprov dengan BNI ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh peternak sapi.
“Uangnya hanya untuk keperluan ternak sapi, pangan, jangan untuk keperluan yang lain seperti keluarga atau keperluan konsumtif lain,” ujar Gubernur dalam Dialog program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan BNI 46 Cabang Kab. Belitung terkait Penggemukan Sapi Potong bersama sejumlah peternak sapi di Belitung, di Tanjungpandan, Sabtu (13/3).
Gubernur mengharapkan, apabila program ini sudah berjalan, Belitung dapat memenuhi kebutuhan sapi pada hari raya Idul Adha mendatang.
“Belitung tidak akan terlalu tergantung pada pengiriman daging dari Pulau Jawa. Daging yang dihasilkan tidak perlu dikirim ke luar pulau, justru ini untuk meningkatkan ketahanan pangan di Belitung,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Destika Effenly yang hadir juga pada acara tersebut menambahkan, KUR ini termasuk dalam kategori KUR Mikro, dengan jumlah pinjaman Rp 50juta per satu orang peternak.
“Jumlah pinjamannya yaitu Rp 50 jt untuk satu orang peternak, yang harus digunakan untuk membeli tiga ekor sapi bangkalan. Karena, kalau hanya satu atau dua ekor, keuntungannya akan tipis sekali untuk peternak,” kata Destika.
Namun saat ini baru enam orang peternak yang dapat kredit KUR tersebut karena ada sebagian besar peternak yang masih terkendala BI checking.
“Bagi kelompok yang tidak lolos BI checking, nanti silahkan dikomunikasikan agar dilakukan _treatment_ khusus dengan dinas. Targetnya sebelum bulan Ramadhan sudah akad kredit,” kata Gubernur.
Menurutnya, terkait para peternak yang terkendala BI Checking sehingga belum dapat memanfaatkan program KUR, dinas bekerja sama dengan provinsi Babel akan mendirikan koperasi agar Bank BNI dapat menyalurkannya ke koperasi tersebut.
“Dengan pendirian koperasi, penyalurannya akan tetap terserap, dan peternak dapat membeli sapi, sehingga kebutuhan daging dapat terpenuhi,” katanya.
Pihaknya menargetkan pada masa hari Raya Idul Adha Juli 2021 mendatang sudah dapat memenuhi 50% kebutuhan daging sapi di Kab. Belitung.
Kepala Cabang BNI 46 Kab. Belitung Dody Supriadi, menambahkan, KUR ini dilaksanakan dalam jangka waktu selama 6 bulan, yaitu pembayaran setelah panen.
“Sistem pembayaran YARNEN, yaitu bayar setelah panen, artinya penutupan pinjaman + pembayaran bunganya setelah sapi tersebut terjual,” kata Dodi.
Menurutnya, pihaknya bersama dinas menargetkan sebanyak 100 orang peternak dapat memanfaatkan program KUR ini, sehingga nilai totalnya adalah Rp 5 miliar, yang akan disalurkan secara bertahap.
“Diharapkan awal bulan depan sudah terealisasi,” tambahnya.
Terkait adanya kendala BI checking, memang ada sekitar 90% petani yang hasil BI checkingnya tidak bagus, dengan hanya 6 orang yang lolos. dan 31 orang yang tidak lolos BI checking dari total 37 yang mendaftar.
“Untuk peternak yang BI checkingnya tidak baik akan dibuat kelompok koperasi sehingga kredit akan disalurkan ke badan usaha koperasi dengan nominal sesuai dengan jumlah anggotanya,” ujar Dodi.
Program KUR bagi peternak sapi ini dilaksanakan agar Belitung dapat memenuhi kebutuhan daging sapi pada hari raya Idul Adha Juli 2021 mendatang.
Sebagai informasi, Saat ini produksi daging sapi di Kab. Belitung masih sebagian besar dipenuhi dari pulau Jawa dan hanya memproduksi sebanyak 15% dari total kebutuhan. KUR dari BNI saat ini masih terkendala adanya sebagian petani yang masih memiliki tunggakan sehingga ditolak oleh sistem untuk melakukan pinjaman (BI Checking), namun akan diselesaikan dengan pendirian koperasi. (wil)