SUARATERKINI, Jakarta,- Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta berkolaborasi dengan Universiti Sains Malaysia (USM) mengadakan Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) bekerjasama dengan SMA Global Islamic School 2 Tangerang (8/3) lalu.
Dosen Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta Dr. Nur Kholisoh, M.Si,.mengatakan masalah sosial yang juga terjadi di masyarakat Indonesia saat ini adalah masalah yang terkait dengan dampak pornografi di media social, khususnya di kalangan remaja. Pornografi memiliki bahaya yang sangat besar, terutama para remaja. Kejiwaan remaja yang masih labil dan adanya pertumbuhan hormon-hormon seksual pada diri remaja,menjadikan pornografi memiliki bahaya (dampak negatif) yang sangat besar terhadap remaja.
“Masalah sosial yang juga terjadi di masyarakat Indonesia saat ini adalah masalah yang terkait dengan dampak pornografi di media sosial yang dapat berdampak buruk bagi remaja” tutur Nur Kholisoh dihadapan puluhan siswa SMA Global Islamic School 2 secara daring.
Dengan tema “Literasi Media di Kalangan Remaja Preventif terhadap Dampak Pornografi pada Media Sosial YouTube,” lebih lanjut Nur Kholisoh mengemukakan bahwa bukan hanya narkoba yang mengandung zat adiksi, pornografi juga membuat penikmatnya ketagihan/kecanduan. Bagi remaja, kecanduan situs porno (cybersex) akan membuat ritme belajar menjadi kacau. Secara umum, kecanduan situs porno akan berdampak negatif terhadap karakter seseorang.
Menurut hasil survei Komisi Perlindungan Anak (KPA) terhadap 4.500 remaja mengungkap, 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi dan 93 persen pernah berciuman bibir. Layaknya kecanduan bahan kimia, pecandu pornografi cenderung menggantikan sesuatu hal yang penting dengan seks atau bentuk lain dari pornografi. Orang yang kecanduan pornografi biasanya menggunakan media seperti majalah, video porno atau yang paling sering adalah internet
Hal senada dikatakan dosen Komunikasi Universiti Sains Malaysia (USM) Dr. Mohamad Saifudin Mohamad Saleh, kurangnya perhatian orang tua saat anak membuka media sosial youtube yang sekarang sangat mudah bisa diakses di smartphone, membuat remaja mudah mengakses pornografi.
“Untuk itu edukasi tentang bahaya pornografi, perhatian orang tua, teman dan penanaman nilai-nilai agama akan membentengi remaja dari mengakses pornografi,” jelasnya.
Nur Kholisoh menambahkan, Setelah mendapatkan edukasi tentang dampak pornografi, diharapkan para remaja dapat lebih mengetahui dan memahami tentang bahaya dan dampak negatif pornografi yang ada di media social, khususnya YouTube.