Suaraterkini.com, Jakarta,- Penggunaan Media sosial (medsos) terutama dikalangan remaja semakin meningkat. Sayangnya intensitas penggunaannya juga diikiuti oleh dampak negatif salah satunya rentan mengalami Cyberbullying .
Hal tersebut dikatakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana (UMB) Sri Wahyuning Astuti, M.Ikom dalam acara Pengabdian Pada Masyarakat di SMK 49 Jakarta Utara secara virtual baru-baru ini.
“Literasi Cyberbullying sangat penting diberikan mengingat remaja rentan menjadi pelaku maupun korban” tutur Asrie panggulan akrab Sri Wahyuning.
Menurutnya, Cyberbullying yang terjadi di dunia maya memiliki klasifikasi mulai dari Flaming hingga outing dan Trickery. Flaming umumnya diberikan dengan memberikan pesan maupun komentar yang penuh amarah dan Frontal. Pelaku Bullying bahkan tidak segan segan melakukan Outing dan Trickery yakni menyebarkan rahasia atau foto pribadi Korban.
Lebih lanjut Sri Menjelaskan, saat mengalami Cyberbullying remaja harus memiliki keberanian untuk mencegah dan melawan. Cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah Cyberbullying adalah dengan mematikan kolom komentar media sosial. Selain itu jika remaja menjadi korban Cyberbullying dan mengalami dampak negatif seperti tekanan psikis berupa cemas dan depresi, untuk tidak takut meminta pertolongan kepada tenaga ahli. Remaja juga diminta untuk berani mencari perlindungan hukum dengan melaporkan pelaku cyberbullying.
Sementara itu menurut kepala SMK 49 Ani Kristiani, M.Pd kegiatan PPM ini menjadi kegiatan yang sangat menarik mengingat Siswa-Siswi SMK 49 haus akan informasi positif. Untuk kedepannya, Ani berharap acara ini menjadi acara rutin yang bisa dilakukan antara Universitas Mercu Buana dan SMK 49.