SUARATERKINI, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan gagasan MPR RI membentuk Majelis Syuro (MPR) Sedunia diharapkan bisa terwujud dalam tahun ini. Selain untuk memperkuat fungsi diplomasi, pembentukan Majelis Syuro Sedunia sebagai pengejawantahan salah satu tujuan bernegara dan berbangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), yakni melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Dalam kunjungan kerja pimpinan MPR RI ke Arab Saudi dan Maroko pada akhir Desember 2019, Raja Arab Saudi King Salman bin Abdulaziz al-Saud serta Ketua Majelis Syuro Arab Saudi Mr. Abdullah Bin Muhammad Al Ash-Sheikh mendukung gagasan yang ditawarkan MPR RI untuk membentuk Majelis Syuro Sedunia. Begitupun saat bertemu Ketua Parlemen Maroko Mr. Hakim Benchamach yang juga menyatakan dukungannya. Parlemen Arab Saudi dan Maroko akan membantu MPR RI mensosialisasikan sekaligus mengajak Majelis Syuro dari berbagai negara untuk ikut terlibat,” ujar Bamsoet usai memimpin Rapat Pimpinan MPR RI, di Jakarta, Kamis (16/1/20).
Mantan Ketua DPR RI ini menuturkan agar pembentukan Majelis Syuro Sedunia bisa segera terwujud, pimpinan MPR RI akan segera menjalin komunikasi dengan Majelis Syuro dari berbagai negara lainnya. Dimulai dari Parlemen anggota Organisasi Kerjasama Islam/OKI (Organisation of Islamic Cooperation/OIC) yang punya hubungan erat dengan Indonesia.
“Parlemen yang tergabung dalam OKI/OIC memang sudah mempunyai organisasi keparlemenan tersendiri, yakni The Parliamentary Union of the OIC Member States ( PUIC) yang berfokus pada pengenalan dan penyebaran ajaran Islam serta peningkatan kerjasama antara negara anggota PUIC. Sedangkan kehadiran Majelis Syuro Sedunia, cakupannya akan lebih banyak bergerak ke peningkatan kerjasama di berbagai bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Khususnya dalam mewujudkan dunia yang lebih toleran, adil, dan beradab,” papar Bamsoet.
Selain memperkuat pembentukan Majelis Syuro Sedunia, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyampaikan dalam Rapim MPR RI juga membahas Silaturahim Kebangsaan yang sudah dilakukan MPR RI pada tahun 2019 lalu. Silaturahim Kebangsaan dengan mendatangi berbagai tokoh maupun organisasi masyarakat, akan diperkuat kembali di tahun 2020 ini.
Tak hanya akan membicarakan tentang rencana perubahan terbatas UUD NRI 1945 saja, Silaturahim Kebangsaan juga diperlukan untuk menjaga rajutan kemajemukan bangsa tetap utuh. Tak terkoyak oleh sentimen politik identitas maupun politik adu domba.
Selain sudah bertemu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, pimpinan MPR RI di tahun 2019 lalu juga sudah bertemu Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, serta Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Organisasi kemasyarakatan yang didatangi antara lain PBNU, Muhammadiyah, dan MUI.
“Di Tahun 2020 ini, kita juga akan mendatangi para Wakil Presiden RI lainnya, seperti Pak Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Boediono. Serta ke berbagai organisasi lainnya seperti Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), serta berbagai organisasi lainnya yang punya pengaruh besar di masyarakat,” pungkas Bamsoet. (rls)