Primaya Hospital Tangerang Perkuat Inovasi dan Keselamatan Pasien Lewat Teknologi Kardiovaskular dan Radiasi Terkini

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – Primaya Hospital Tangerang semakin memperkuat posisinya sebagai rumah sakit berteknologi tinggi dan berstandar internasional melalui dua capaian penting di bidang medis: keberhasilan pelaksanaan Live Case Complex PCI untuk penanganan lesi jantung kompleks dengan teknologi Intravascular Lithotripsy (IVL), serta perolehan dua penghargaan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) atas penerapan standar keselamatan dan keamanan radiasi tertinggi.

Langkah ini menegaskan komitmen Primaya Hospital Tangerang dalam menghadirkan layanan kesehatan yang inovatif, berorientasi pada keselamatan pasien, dan berdaya saing global.

Dalam kegiatan Live Case Complex PCI – Managing Complex Calcified Coronary Lesion with Intravascular Lithotripsy (IVL), Primaya Hospital Tangerang menampilkan tindakan intervensi jantung kompleks menggunakan teknologi IVL—sebuah metode inovatif yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan kalsium pada pembuluh darah koroner tanpa merusak dindingnya.

Prosedur ini dilakukan oleh tim dokter spesialis jantung berpengalaman, yaitu dr. Rony M. Santoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FESC, FSCAI dan dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP(K), FIHA dari Primaya Hospital Tangerang, berkolaborasi dengan dr. Bambang Budiono, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FAPSIC, FSCAI dari Primaya Hospital Makassar serta Prof. dr. Teguh Santoso Sukamto, MD, KKV, Sp.JP, FACC, FESC, PhD dari Medistra Hospital Jakarta.

BACA JUGA:  WMOTO Morbius 250 akan Diluncurkan di Pekan Raya Jakarta 2024

“Tidak semua lesi kalsifikasi pada pasien jantung harus diatasi dengan operasi bypass. Teknologi seperti IVL memungkinkan fragmentasi kalsium tanpa merusak pembuluh darah, sehingga memberikan hasil yang lebih aman dan efektif. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peningkatan kompetensi dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus kompleks secara komprehensif,” jelas dr. Rony M. Santoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FESC, FSCAI.

Live case ini menampilkan tiga prosedur, termasuk dua kasus calcified lesion (LAD dan RCA) serta satu kasus Left Main Bifurcation (Medina 1,1,1) yang disiarkan langsung dari Cath Lab Primaya Hospital Tangerang.
Selain menjadi bukti kemampuan klinis yang unggul, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang edukatif bagi tenaga medis dalam memperdalam strategi intervensi kompleks menggunakan Drug-Eluting Stent (DES) dan pemanfaatan intravascular imaging untuk memastikan hasil tindakan yang optimal.

Direktur Primaya Hospital Tangerang, dr. Putri Syam, B.Med.Sc., MARS., MM, menuturkan bahwa kegiatan ini mencerminkan konsistensi rumah sakit dalam memperkuat layanan unggulan Heart & Vascular Center.

BACA JUGA:  XL Axiata Resmikan Jaringan Backbone Gorontalo – Palu

“Melalui pendekatan learning by doing, kami terus berinovasi menghadirkan layanan jantung terpadu yang menekankan keselamatan, akurasi, dan empati dalam setiap tindakan medis,” ungkap dr. Putri Syam.

Tidak hanya unggul di bidang kardiovaskular, Primaya Hospital Tangerang juga menorehkan prestasi gemilang di bidang radiologi dan radioterapi.
Rumah sakit ini berhasil meraih dua penghargaan dari BAPETEN untuk kategori:

1. Keselamatan dan Keamanan Nuklir Radiologi Diagnostik dan Intervensional (Rumah Sakit)

2. Keselamatan dan Keamanan Nuklir Radioterapi

Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Primaya Hospital Tangerang dalam menerapkan standar keselamatan radiasi tertinggi bagi pasien, tenaga medis, dan lingkungan sekitar.

“Keberhasilan kami di bidang teknologi medis kardiovaskular dan layanan radiasi merupakan hasil sinergi antara inovasi, ketepatan klinis, dan budaya keselamatan yang kuat. Kami percaya bahwa teknologi canggih harus selalu berjalan berdampingan dengan empati dan keselamatan pasien sebagai prioritas utama,” tutup dr. Putri Syam.