SUARATERKINI, Cibinong – Sentra Medika Hospital Group berkomitmen menghadirkan pusat layanan kanker yang terintegrasi, multidisiplin tim, holistic, dan komprehensif terutama bagi para penderita kanker. Groudbreaking Pembangunan Gedung tersebut dilaksanakan pada, Rabu, 31 Januari 2024.
Pusat layanan kanker tersebut diberi nama Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC) gedung berlantai empat, di Sentra Medika Hospital Cibinong. SWICC yang akan menjadi pusat unggulan tatalaksana pengobatan kanker bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Presiden Direktur Sentra Medika Group Dr drg Eddy Suharso, SH, MKes menyebut pusat layanan ini akan mulai beroperasi tahun depan.
“Bangunannya selesai tahun ini, dan melayani warga Bogor tahun depan. Fasilitas radioterapi yang akan dibangun ini terdiri dari 4 lantai,” sambungnya.
Nantinya, SWICC akan dilengkapi dengan alat-alat radioterapi yang canggih seperti CT Simulator, radioterapi eksternal Linear Accelerator (LINAC) ‘Harmony Pro’, Brachytherapy (radioterapi internal), serta klinik rawat jalan yang didedikasikan untuk pengidap kanker.
Diharapkan, melalui pembangunan gedung SWICC dapat menjadi tempat di mana harapan tumbuh dan senantiasa mendukung pasien serta keluarganya dalam setiap langkah perjalanan penyembuhan.
Guna menekan angka penderita kanker tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya yang dilakukan oleh Sentra Medika Hospital Cibinong dan BPJS Kesehatan.
Direktur Utama Sentra Medika Hospital Cibinong dr P Lanjar Sugiyanto, MARS, menjelaskan kerja sama ini diimplementasikan melalui peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Sejak 2014 hingga saat ini kami telah melayani pasien JKN-KIS. Jadi sejak lahirnya peserta BPJS Kesehatan, kami telah melayani peserta JKN-KIS,” ujar dr Lanjar, seusai Groundbreaking Radiotherapy Building Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC), di Cibinong, Rabu, (31/1).
Pada tahun ini, Sentra Medika Hospital Cibinong meraih nilai tertinggi pada proses evaluasi perpanjangan izin (rekredensialing).
Lebih lanjut, Sentra Medika Hospital Cibinong juga memberikan maturitas klaim terbaik di Kabupaten Bogor.
“Dan kami mencapai lebih dari 80% untuk pelayanan antrean online melalui M-JKN (mobile),” ucap dr Lanjar. Sentra Medika Hospital juga berupaya untuk berupaya untuk mendukung salah satu enam pilar kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) yaitu transformasi layanan rujukan.
“Menyangkut kebijakan tersebut, kami mempunyai kebijakan menambah prasarana dan sarana penyakit cancer yang angka kejadiannya semakin meningkat dengan menambah cancer center secara terpadu, intergrated, oleh sebuah oncology board yang terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu di bidang pelayanan kanker,” ucap dr Lanjar.
Pusat layanan kanker tersebut diberi nama SWICC dalam gedung berlantai empat, yang akan menjadi pusat unggulan tatalaksana pengobatan kanker bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Nantinya, SWICC akan menjadi rujukan bagi pasien kanker dan bagi peserta JKN akan ditanggung biayanya oleh BPJS Kesehatan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini, khususnya kepada BPJS Kesehatan Republik Indonesia. Sehingga layanan kanker ini dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat,” ucap dr Lanjar.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti yang diwakili oleh Deputi Bidang Manajemen Mutu dan Kerja Sama Faskes dr Siti Farida Hanoum menyampaikan apresiasinya terhadap Sentra Medika Hospital dalam memberikan pelayanan.
“Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Sentra Medika Hospital yang menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan terhadap peserta JKN,” ucap dr Hanoum.
dr Hanoum juga mengapresiasi upaya perluasan layanan akses kesehatan, khususnya fasilitas radioterapi sebagai upaya skrining (deteksi) penyakit kanker.
“Serta terus mendukung upaya perluasan pelayanan akses kesehatan ke depan termasuk juga fasilitas radioterapi,” pungkas dr Hanoum.
redaksi.suaraterkini@gmail.com