Seni Melipat Handuk Kompetisi Kreatif di Ashley Hotel Group

Seni Melipat Handuk
AdvertisementAds Sharp

SUARATERKINI, Jakarta – Ashley Hotel Wahid Hasyim menghadirkan Kompetisi Seni Melipat Handuk, sebuah inisiatif unik yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman tamu sekaligus mengembangkan kreativitas staf hotel.

Melalui kompetisi ini, Ashley Hotel Group berupaya menciptakan momen berkesan bagi para tamu serta memperkaya keterampilan staf dalam memberikan pelayanan terbaik.

Kompetisi ini juga sejalan dengan komitmen hotel terhadap keberlanjutan, menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sebagai bagian dari pendekatan kreatif.

Selain sebagai ajang unjuk kreativitas, acara ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi staf mengenai pentingnya praktik berkelanjutan dan kesadaran lingkungan.

Dengan tema “Seni Menggembirakan Tamu”, kompetisi ini memperkenalkan para tamu pada keindahan seni melipat handuk dengan sentuhan ramah lingkungan.

Inisiatif ini merefleksikan nilai-nilai Ashley Hotel Group yang terus berkomitmen menciptakan pengalaman perhotelan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Ade Noerwenda, Director of Operation Ashley Hotel Group, menyampaikan, “Kompetisi ini bukan sekadar tentang seni melipat handuk, melainkan cara kami menunjukkan kepada tamu bahwa kami peduli tidak hanya pada kenyamanan mereka, tetapi juga pada masa depan planet kita.

BACA JUGA:  Sinar Mas Land Sumbangkan 465 Hewan Kurban ke Sejumlah Masjid

Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menginspirasi staf dan tamu untuk lebih sadar akan keberlanjutan dalam praktik sehari-hari,” ujarnya pada Rabu (25/9/2024).

Kompetisi ini terdiri dari dua babak. Babak pertama bertema “Laut”, yang bertujuan mengapresiasi keindahan alam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan perairan.

Kreasi seni melipat handuk bertema laut diharapkan tidak hanya memukau para tamu, tetapi juga mengingatkan mereka akan pentingnya peran aktif dalam menjaga kelestarian laut.

Pada babak kedua, peserta akan menerima “Mystery Box” berisi bahan-bahan ramah lingkungan. Dalam waktu 15 menit, staf ditantang menciptakan karya seni handuk dengan memanfaatkan bahan yang tersedia.

Ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengeksplorasi kreativitas mereka, sekaligus menekankan bahwa keindahan dan kemewahan bisa tercapai tanpa merusak lingkungan.

Ade Noerwenda menambahkan, “Keberlanjutan bukan hanya tren, tetapi bagian esensial dari masa depan industri perhotelan. Dengan mendidik karyawan tentang penggunaan bahan-bahan berkelanjutan, kami berharap dapat meningkatkan daya saing hotel di pasar yang semakin peduli lingkungan.”

BACA JUGA:  Atalia Ridwan Kamil Tinjau Vaksinasi Massal bagi Ibu Hamil dan Menyusui di RSUD Al-Ihsan

Untuk menjaga objektivitas penilaian, Ashley Hotel Wahid Hasyim melibatkan juri eksternal yang berpengalaman, antara lain Rina Purnamasari (Chairwoman of IHKA Jakarta), Dr. Arif Zulkarnain, S.E., MM, CHE, CHIA (Head of Hotel Department, Binus University), dan Marrysa Tunjung Sari (Certified Photographer & Editor of Majalah Mata).

Kehadiran juri-juri profesional ini tidak hanya memastikan proses penjurian yang adil, tetapi juga membawa perspektif baru yang bisa meningkatkan keterampilan staf hotel.

“Kami ingin setiap karyawan dinilai secara adil tanpa adanya bias. Kehadiran juri eksternal memastikan penilaian objektif serta penghargaan yang layak bagi mereka yang sudah bekerja keras,” tutup Ade Noerwenda.

Ashley Hotel Wahid Hasyim percaya bahwa Kompetisi Seni Melipat Handuk ini akan memperkaya keterampilan staf dan menciptakan pengalaman mengesankan bagi para tamu.

Ini merupakan salah satu wujud dedikasi Ashley Hotel Group dalam menciptakan suasana menyenangkan, baik bagi staf maupun tamu, melalui inisiatif yang kreatif dan berkelanjutan.