SUARATERKINI, Jakarta – Menyambut International Womens Day 2024, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui Program Sisternet mengenalkan fitur baru “FINANSISTER” di aplikasi Sisternet.
Berbarengan dengan itu, dengan menggandeng PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC), XL Axiata juga meluncurkan fasilitas pinjaman tanpa agunan untuk modal usaha serta edukasi literasi digital finansial bagi Womenpreneur Indonesia.
Direktur OCBC, Lili S. Budiana, Komisaris Independen XL Axiata, Yasmin S. Wirjawan, dan Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir bersama-sama melakukan seremoni peluncuran program FINANSISTER di Jakarta pada Selasa (5/3).
Dengan inovasi fitur yang baru FINANSISTER, XL Axiata optimis Sisternet akan menjadi ekosistem digital perempuan Indonesia yang mampu mendorong para womenpreneur Indonesia dalam berkarya serta memaksimalkan potensi yang mereka miliki, serta mampu ‘naik kelas’. Selain itu, Sisternet juga bisa mencapai target dalam mendukung 1 juta Perempuan Indonesia.
Yasmin S. Wirjawan mengatakan, “Perempuan memiliki peran ganda dalam keluarganya yakni perempuan sebagai istri yang mengembang tugas dan tanggung jawab di ruang domestik, dan perempuan pekerja menjadi tugas tambahannya di ruang publik demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Beberapa peranan yang terpenting termasuk pembimbing untuk anak-anaknya dalam hal keuangan serta membuat perencanaan keuangan keluarga maupun bisnis yang sedang dijalankannya.
Melalui fitur baru FINANSISTER, Sisternet menghadirkan sebuah solusi digital untuk mendukung womenpreneur dalam mengatur keuangan, sekaligus edukasi literasi keuangan yang diperlukan.”
Yasmin menambahkan, “Untuk peningkatan literasi digital keuangan yang meliputi pengetahuan dan informasi tentang perkembangan keuangan digital, serta memudahkan untuk mengakses produk dan layanan sektor jasa keuangan secara cepat dan mudah, XL Axiata berkolaborasi dan bersinergi dengan menggandeng OCBC.
Sebagai mitra, OCBC memiliki visi yang sama dengan XL Axiata dalam upaya mendukung womenpreneur dengan menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan untuk modal usaha. Diharapkan perempuan di Indonesia bisa memakai produk dan jasanya dengan baik serta mengetahui resiko-resiko yang terkait.”
Marwan O. Baasir mengatakan, “Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 menunjukkan fakta menarik terkait literasi keuangan masyarakat Indonesia. Dalam survei tersebut terungkap tingkat literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan selisih 50,33% dan 49,05%.
Meski inklusi keuangan masih didominasi kelompok laki-laki sebesar 86,28%, kenaikan angka literasi keuangan perempuan menjadi sebuah pertanda bahwa pemahaman perempuan Indonesia tentang layanan keuangan semakin baik.”
Mengacu data tersebut, Marwan melanjutkan, XL Axiata berharap mampu berkontribusi dalam memberikan edukasi literasi digital bagi kalangan womenpreneur, yang didukung oleh layanan konvergensi dengan keamanan siber terbaik untuk privasi data dan keamanan jaringan internet.
Selain itu XL Axiata juga mendukung terus percepatan literasi digital melalui program Sisternet yang menyediakan beragam fitur edukasi untuk Perempuan Indonesia.
Direktur OCBC, Lili S. Budiana mengatakan, “Menuju Indonesia Emas 2045, OCBC percaya bahwa dukungan terhadap perempuan merupakan suatu langkah yang cerdas dan tepat untuk memajukan ekonomi bangsa.
Untuk itu, kami senang dapat bekerja sama dengan XL Axiata karena kerja sama strategis CSR antara OCBC dan XL Axiata ini membuat kami dapat menjangkau para anggota Sisternet dengan tidak hanya memberikan literasi bisnis melalui kelas bisnis dan modul pembelajaran, namun juga inklusi keuangan melalui akses pembiayaan berupa KTA Nyala Bisnis by OCBC.”
“Melalui FINANSISTER, kami berharap OCBC dan XL Axiata dapat terus bersama-sama menciptakan ekosistem yang kondusif untuk UMKM perempuan agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, serta dapat menciptakan dampak yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Lili.
Kerja sama antara OCBC dan XL Axiata dimulai pada tahun 2021 melalui program literasi keuangan dalam bentuk booth camp dan sharing session. Kedua belah pihak bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam membawa kalangan womenpreneur semakin siap bersaing dalam menjalankan usahanya.
SME Proposition Division Head OCBC, Sari Kartika, mengatakan “Berdasarkan hasil dari OCBC Fitness Index 2023, 66% UMKM perempuan membutuhkan dukungan dari kolega bisnis mereka agar tumbuh berdaya.
Adapun bantuan yang diperlukan di antaranya edukasi manajemen bisnis, manajemen operasional, dan edukasi leadership bisnis.”