SUARATERKINI, Jakarta – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia masih mencatat tingginya penambahan pasien yang positif terpapar sampai hari ini. Menurut data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kemarin, 16 Juni, penambahan pasien setiap harinya masih di atas 1.000 orang sehingga jumlah kasus positif secara nasional berada di angka lebih dari 40.000 orang.
Di saat yang bersamaan, Pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah telah mulai membuka dan melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditandai dengan mulai beroperasinya pusat perbelanjaan, restoran, perkantoran, dan moda transportasi serta sentra perdagangan.
Hal ini juga dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk negara-negara yang sangat terdampak ganasnya Covid-19 seperti China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat, yang memutuskan untuk mulai menggerakkan roda kehidupan secara bertahap.
Saat ini dunia sedang menunggu ditemukannya vaksin yang dapat melawan serangan Covid-19. Berdasarkan temuan para peneliti, disimpulkan bahwa virus COVID-19 tidak akan hilang atau musnah dari muka bumi dan akan menetap menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini dan di masa mendatang.
“Dengan adanya temuan tersebut, maka sangat penting bagi masyarakat untuk paham bahwa kita harus mulai mengadopsi dan beradaptasi dengan Kebiasaan Baru (New Normal), karena ini adalah sebuah keniscayaan, bukan pilihan atau perdebatan yang bisa terus menerus dipertentangkan.
Seluruh elemen bangsa yang bersama-sama berlayar dalam satu kapal besar bernama NKRI ini harus sepakat untuk memberikan kepercayaan kepada Pemerintah selaku nakhoda kapal dalam mengarungi gelombang krisis ini agar kita semua selamat,” ujar Fajar Soeharto, Ketua Gerakan Alumni Universitas Indonesia Untuk NKRI atau GAUI4NKRI di acara webinar Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), Rabu (17/6/20).
“Tujuan webinar ini untuk menegaskan bahwa seberapa pun sulitnya sebuah perubahan, di era Covid-19 ini bangsa Indonesia harus solid dan bersatu karena kita tidak punya pilihan lain. Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa adaptasi Kebiasaan Baru itu bukan berarti kita menyerah, apalagi kalah.
Tapi kita harus mulai dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga masyarakat produktif tapi tetap aman dari penularan Covid-19,” ujar Fajar Soeharto lebih lanjut.
Kesadaran akan pentingnya beradaptasi dengan Kebiasaan Baru sebagai sebuah keniscayaan yang wajib diadopsi dengan penuh kedisiplinan menjadi landasan digelarnya Webinar bertajuk “Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal)” yang diselenggarakan oleh GAUI4NKRI pada hari ini.
Webinar ini menghadirkan para pembicara yang memberikan pemaparan sesuai bidang keahlian dan profesi masing-masing, yang dipandu oleh Tantri Moerdopo, Pembawa Berita dan Pengamat Komunikasi Kebijakan.
Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., selaku Guru Besar FKM UI dan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang membahas tentang program dan kesiapan pemerintah dalam menerapkan Kebiasaan Baru di Indonesia ditinjau dari berbagai bidang.
Ibu R.A Esti Andayani selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Italia merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, FAO, IFAD, WFD, dan UNIDROIT, yang menyampaikan tentang kondisi penerapan New Normal di Italia dan negara-negara lain di Eropa sebagai referensi dan pembanding bagaimana jalannya kegiatan dan kehidupan di era New Normal di Italia dan sekitarnya, sehingga bisa menjadi pertimbangan dan pembelajaran bagi Indonesia.
Bapak Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang mengangkat tentang perubahan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat di era Covid-19 ini yang ke depannya mau tidak mau akan menjadi pedoman sikap dan pola hidup baru.
Dalam konteks tatanan budaya dan kebiasaan masyarakat, maka akan terjadi proses transformasi, perubahan, dan adaptasi baik dari sisi cara pandang, sikap maupun perilaku terhadap banyak hal terkait aspek bisnis, belajar mengajar, kesehatan, sosial, kultural, dan lain-lain, baik di level individu, keluarga maupun komunitas dan kelompok masyarakat yang lebih luas.
GAUI4NKRI sebagai kelompok masyarakat yang terdiri dari para individu alumni Universitas Indonesia yang mendukung maju dan teguh bersatunya NKRI, tergerak untuk menyebar luaskan informasi tentang Adaptasi Kebiasaan Baru yang dicanangkan Pemerintah. Ini merupakan bagian dari peran dan tanggung jawab GAUI4NKRI untuk selalu berada di garda depan dalam berbagai bentuk dan proses perubahan, pembaruan serta kemajuan berpikir, bertindak dan bergerak, demi Indonesia Maju.