SUARATERKINI, Jakarta – Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat. Tak dipungkiri, pesatnya perkembangan teknologi kesehatan secara otomatis mendorong pertumbuhan bisnis industri farmasi seperti apotek. Permintaan akan obat-obatan dan alat kesehatan secara digital makin digemari. Publik lebih senang melakukan pemesanan kebutuhan mereka melalui telepon pintar (smartphone). Langkah itu lebih mudah dan cepat. Karena itulah kinerja apotek harus mampu memenuhi gaya hidup era digital ini.
Pengurus G.P. Farmasi Indonesia DKI Jakarta Teddy Iman Soewahjo optimistis bahwa gaya hidup era digital ini akan menjadikan bisnis industri farmasi khususnya apotek makin menguntungkan asalkan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan masyarakat.
Kendati demikian Teddy menyadari bahwa di sisi lain pengelolaan sebuah apotek bukanlah perkara yang mudah. “Untuk memulai bisnis apotek, setiap pengusaha apotek akan dihadapi sejumlah tantangan mulai dari permodalan, proses perijinan, pengadaan barang, pengelolaan operasional dan pemasaran ataupun promosi dari apotek itu sendiri termasuk pencatatan stok barang,” beber Willy Jong yang juga adalah Pengurus G.P. Farmasi Indonesia DKI Jakarta, Selasa, (6/6)
Oleh karena itulah, PT. Digital Pharma Andalan Indonesia sebagai salah satu perusahaan Start-Up Anak Bangsa meluncurkan aplikasi OLIN — All in One Pharmacy Management System.
Aplikasi ini akan menjadi solusi membantu pebisnis apotek dalam menyederhanakan proses
Operasional serta meningkatkan produktivitas.
Aplikasi OLIN dirancang agar pengelolaan apotek lebih efisien sesuai tagline “All-in-One Pharmacy
Management System
Aplikasi OLIN dilengkapi fitur-fitur yang dibutuhkan dalam pengelolaan apotek dan dirancang dengan tampilan antarmuka (interface) intuitif dan ramah pengguna.
Aplikasi OLIN juga menawarkan keuntungan kemudahan dalam pengelolaan apotek secara digital dari awal hingga akhir (end-to-end). Aplikasi ini juga menyediakan kebutuhan pembelian produk dari distributor, penjualan kepada pelanggan, baik melalui saluran online maupun offline, pengelolaan tingkat persediaan (stok) secara efisien, sampai kepada proses laporan, dan evaluasi.
Aplikasi OLIN dipastikan mampu memenuhi ketersediaan barang (obat). Sebab, OLIN telah bekerja sama dengan PT. Millenium Pharmacon International, TBK yang merupakan distributor farmasi resmi terkemuka yang telah berdiri sejak tahun 1952 dan telah memiliki 33 cabang di seluruh Indonesia. OLIN juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing apotek, seperti menggunakan sistem infrastruktur yang telah dimiliki sebelumnya.
“Jadi, bagi apotek yang sudah lama berdiri, tidak perlu mengubah sistem dan infrastruktur apapun,” karena itulah #CepatpakaiOLIN adalah ajakan sekaligus berarti dengan menggunakan OLIN, pengelolaan Apotek jauh lebih cepat ujar Januarto, Direktur PT. Digital Pharma Andalan Indonesia.
OLIN mengatasi problem yang kerap dialami di apotek. Teknologi digital akan membantu pengelolaan apotek sehingga menghemat waktu, mengurangi kesalahan input, meminimalkan risiko stok mati dan situasi kehabisan stok.”
Hal ini selaras dengan misi OLIN yakni menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional apotek, yang bermanfaat bagi semua pihak terkait, termasuk pasien,” papar Janu, yang juga seorang apoteker, di acara soft launch OLIN di Jakarta, 6-6-2023.
Oleh karena itu GP Farmasi Indonesia OKI Jakarta memberikan dukungan penuh pada aplikasi OLIN. Pengurus G.P. Farmasi Indonesia DKI Jakarta Teddy Iman Soewahjo berharap seluruh apotek di Indonesia turut menggunakan aplikasi OLIN dalam membantu proses pengelolaan apoteknya.
“Dengan semakin banyak sistem yang tersedia dalam aplikasi OLIN maka saya yakin aplikasi ini akan menguntungkan apotek, tidak hanya bagi masyarakat,” Tutup Teddy. (Her)